Selasa, 07 Mei 2013

memalukan-siswa-smpn-16-bekasi-ke-toilet-sekolah-harus-bayar.

GURITAnews - Teramat targis memang mendengar aksi pungutan liar terjadi di sebuah sekolah menegah pertama di kota Bekasi. Sebenarnya bukanlah berita baru bahwa aksi pungli sudah lama terjadi di lingkungan sekolah SMPN 16 ,Bekasi. Namun makin hari seperti makin keterlaluan saja aksi pungli yang dilakukan pihak sekolah kepada para siswanya. Para siswa yang hendak buang air ke WC (toilet) sekarang harus bayar!alais memasukkan uang ke celengan yang telah pihak sekolah. Menurut penuturan para siswa setiap bulannya mereka ssudah dipungut bayaran tidak jelas oleh pihak sekolah. Untuk apa saja uang dari pungutan tak resmi itu memang hingga kini tak jelas peruntukkannya, Wallahualam. “Saya kaget tiba-tiba dikasih tahu anak saya sekarang ke WC sekolah harus bayar, setiap siswa harus bayar. Kayak di terminal saya,” keluh salah satu orangtua siswa yang tak mau disebut namanya, baru-baru ini. Menurut sumber di sekolah tersebut, selama ini WC sekolah memang tidak pernah beres. Kalau tidak mampet, airnya tidak ada dan kalau airnya ada, baunya nggak sangat tak sedap menyegat. Apakah Ini dikarenakan petugas sekolah yang malas, atau pimpinan sekolah tersebut seperti kurang urus? Pekan lalu tampak sejumlah satpam sekolah secara bergiliran berjaga di WC 'bayar' tersebut. Diduga Kepala Sekolah SMPN 16 , Siti Suryasi, S.Pd, telah menginstruksikan kepada satpam sekolah agar mengawasi siswa yang tidak memberikan uang ke celengan yang sudah tersedia. Humas SMPN 16 Kota Bekasi, Nasir, membenarkan aksi 'bayar' masuk WC tersebut. Uang yang terkumpul menurut Nasir akan digunakan untuk uang kegiatan kebersihan, membeli pewangi, dan lainnya. Selama ini, sekolah mengaku kekurangan dana perawatan sekolah, sehingga atas inisiatif pimpinan sekolah kemudian WC diperbaiki menjadi lebih bagus. Namun, kemudian muncul masalah baru ketika para siswa mempertanyakan pertanggungjawaban uang hasil kenclengan tersebut yang terkesan jadi tumpang tindih dengan uang pungutan yang dikoordinir guru di mana tiap kelas dipungut Rp50.000. Lalu bagaimana jika siswa tersebut tak membawa uang lebih (hanya) untuk ke toilet? Karena harus bayar, maka siswa yang tak membawa uang lebih atau lupa bawa uang receh terpaksa harus buang hajat di tempat lain. Sangat memilukan dan memalukan kita semua. “Bener-bener keterlaluan. WC sekolah aja udah dikomersilkan kayak di terminal… Mending kalau hasilnya transparan, ini nggak pernah jelas laporan keuangannya,” kata salah satu orang tua siswa yang sangat kecewa. Menurut Anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafied, mengaku dirinya telah mendapat laporan dari orangtua siswa SMPN 16 tentang banyaknya pungutan liar di sekolah ini. Pungli tersebut mulai dari penerimaan siswa baru (PPDB), sampai kegiatan ekstrakurikuler yang mencapai ratusan ribu tanpa prosedur yang jelas, dan penmanfaatan yang juga tidak jelas. “Saya akan segera pertanyakan kepada Kepala Sekolahnya tentang dugaan pungli-pungli tersebut.Paling lama tiga hari insya Allah akan saya kasih tahu hasilnya,” janji Muin, seperti dilansir bekasipos.com Sumber : http://guritanews.com/index.php/kesra/pendidikan/736-memalukan-siswa-smpn-16-bekasi-ke-toilet-sekolah-harus-bayar.html