Nama : jhonatan lioni
NPM : 18111183
Kelas : 1KA28
Materi : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Rully
Soal :
1.Jelaskan yang dimaksud dengan :
a.Individu
b.Keluarga
c.Masyarakat
d.Penduduk
2.Sebutkan dan Jelaskan Sudut Pandang Tentang Teori
Kependudukan !
3.Sebutkan Fungsi Keluarga Menurut William J. Goode !
INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya
tidak terbagi.. individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan
hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi,
1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak
dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia
perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat
sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu
aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku
menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma
kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan
ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil
jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan
keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah
kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang
prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak
semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada
kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Perkembangan Individu
Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah namun bayi
mempunyai banyak kemungkinan untuk berkembang. Bayi berproses menjadi anak dan
anak akan berkembang menjadi dewasa. Prinsip-prinsip perkembangan pada manusia
adalah sebagai berikut:
1) Perkembangan mengikuti pola-pola tertentu dan berlangsung
secara teratur.
2) Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi dari
gerakan-gerakan yang bersifat masal menuju gerakan-gerakan khusus.
3) Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara
tiba-tiba tetapi berlangsung secara berangsur-angsur secara teratur dan
terus-menerus.
4) Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat
perkembangan sebelumnya.
5) Perkembangan antara anak satu berbeda dengan anak lain,
baik dalam perkem-bangan masing-masing aspek kejiwaannya maupun cepat atau
lambatnya perkembangan tersebut (Hartomo, 2004: 69).
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan
khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya
individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu
merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
KELUARGA
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak
terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang
yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya
sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
“kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarg inti(”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI (1998).
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu
turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang
hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu
untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis). Dari pengertian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : – Unit terkecil dari masyarakat –
Terdiri atas 2 orang atau lebih – Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
– Hidup dalam satu rumah tangga – Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
– Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga – Setiap anggota keluarga
mempunyai peran masing-masing – Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Peranan Keluarga Peranan keluarga menggambarkan seperangkat
perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah
sebagai berikut : 1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan
anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya. 2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya,
ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu
juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. 3.
Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada
delapan tugas pokok sebagai berikut : 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya. 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga. 3.
Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing. 4. Sosialisasi antar anggota keluarga. 5. Pengaturan jumlah
anggota keluarga. 6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga. 7. Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas. 8. Membangkitkan
dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi Keluarga Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan
keluarga, sebagai berikut :
1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan
fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang
lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan
beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada
keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di
dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini
adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan
keluarga.
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi
ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan
di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9. Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Menurut William J.Goode (1983), keluarga dibentuk dengan
fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Pemuas kebutuhan individual
2. Reproduksi
3. Pemeliharaan
4. Sosialisasi
5. Penempatan anak dalam mayarakat
6. Pengaturan seksual
7. Kontrol sosial
Bahwa keluarga mempunyai fungsi sebagai pemuas kebutuhan
pribadi, dapat ditunjuk contoh konkret misalnya di bidang cinta., kebutuhan
seks, maupun kebutuhan untuk menjaga rahasia pribadi.
Fungsi reproduksi mengandung arti beranak pinak, atau
melahirkan keturunan. Bukankah nyaris tidak ada suami-istri yang tidak ingin
mempunyai keturunan?
Adapun fungsi sosialisasi, yang dimaksud adalah tugas setiap
ayah dan ibu untuk membimbing, atau memperkenalkan dan mengertikan norma-norma
kehidupan kepada anak-anaknya. Ini berkaitan pula dengan fungsi menemptkan anak
dalam masyarakat, agar sang anak memahami tatakrama pergaulan dengan
orang-orang di sekelilingnya.
Sedangkan fungsi pengaturan seksual, adalah fungsi untuk
melestarikan atau membudayakan aturan-aturan berhubungan seksual pada manusia.
Pengaturan seksual sebagai fungsi keluarga, dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut:
1. Menananmkan norma-norma keabsahan (norm of legitimacy)
dalam berhubungan seks. Misalnya tidak boleh berhunbungan seks dengan orang
yang bukan istri atau suami yang sah.
2. Menegakkan tabu-tabu dalam hubungan seks dengan keluarga
dekat. Misalnya: tabu berhubungan seks dengan keluarga dekat atau di masa
pertunangan.
3. Mencegah penyimpangan dalam hubungan seksual. Misalnya:
perzinahan, semen leven (kumpul kebo), pergundikan (konkubinasi), dan
melahirkan sebelum menikah.
Dan fungsi sosial yang dimaksud adalah tugas setiap ayah dan
ibu untuk selalu mengawasi atau mengontrol anak-anaknya, agar tidak menyimpang
atau ahkan melanggar aturan-aturan hidup bermasyarakat.
Pecahnya Keluarga
Sebab-sebab pecahnya keluarga menurut William J.Goode
adalah:
1. Ketidaksahan pernikahan, yang dapat menyebabkan
terganggunya fungsi suami-istri.
2. Perceraian, atau pembatalan pernikahan.
3. Perpisahan karena salah seorang (suami atau istri)
meninggal dunia.
4. Keluarga selaput kosong, ialah suami-istri yang
sebetulnya sudah pecah, tetapi karena factor anak tidak mungkin bercerai.
Mereka masih tetap tinggal satu rumah, tetapi sudah tidak saling bekomunikasi.
5. Kegagalan peran, karena cacat jasmani atau mental.
6. Perpisahan Karen aadat. Misalkan yang terjadi pada
keluarga suku Ashanti (Ghana, Afrika). Pengantin-pengantin baru pada suku ini,
setelah menikah harus kembali tinggal dengan orang tua masing-masing, berhubung
karena ikatan adapt istiadat setempat.
Keluarga Besar (Marga)
Keluarga-keluarga inti yang teridri dari ayah, ibu, dan
anak-anak, merasakurang dapat menjamin ketenangan hidupnya dari desakan
keluarga-keluarga lain. Keluarga-keluarga inti yang merasa masih ada pertalian
darah atau perkawinan, lantas berhimpun untuk membentuk keluarga besar (marga).
Dasar pembentukan marga dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Dasar pertalian darat, atau kaitan garis keturunan
(system congsnguinal), yang dibedakan menjadi dua, yaitu yang menekankan garis
keturunan laki-laki atau bapak (sistem patrilineal), dan menekankan garis
keturunan ibu (sistem matrilineal).
2. Dasar ikatan perkawinan (sistem conjungal).
KARAKTERISTIK KELUARGA
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
STRUKTUR KELUARGA
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan
antara anggota keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan,
tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga
mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong
MASYARAKAT
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk
menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan
menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan
melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh
hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat
dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia
tersebut.
B. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat
unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan
manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar
anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan
serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus
dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran
/ reproduksi manusia.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam
lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang
dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat
membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Menilik kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat
dapat berupa suatu suku bangsa. Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi
masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
1.Masyarakat sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola
pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja
berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpngkal tolak dari kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan
pria dalam menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu. Kaum pria
melakukan pekerjaan yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut,
menebang pohon, berladang dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakuakan
pekerjaann yang ringan-ringan seperti mengurus rumah tangga, menyusui dan
mengasuh anak-anak ,merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam.
2.Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau
lebih dikenal dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Organisasi kemasyarakatan tumbuh dan berkembang dalam
lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun
internasional.
Dalam lingkungan masyarakat maju , dapat dibedakan sebagai
kelompok masyarakat non industri dan masyarakat industri.
1) Masyarakat Non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin
lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini juga disebut
kelompok “face to face group”, sebab para anggota sering berdialog bertatap
muka. Sifat interaksi dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian kerja dan tugas pada kelompok menenerima serta
menjalankannya tidak secara paksa, namun berdasarkan kesadaran dan tanggung
jawab para anggota secara sukarela.
Contoh-contohnya : keluarga, rukun tetangga, kelompok agama,
kelompok belajar dan lain-lain.
b. Kelompok sekunder
Antaran anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan
tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat
interaksi, pembagian kerja, antaranggota kelompok diatur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasiomnal dan objektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas berdasarkan
kemampuan dan keahlian tertentu, disamping itu dituntut pula dedikasi. Hal-hal
tersebut dibutuhkan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di
flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contohnya: partai
politik, perhimpunan serikat kerja/buruh, organisasi profesi dan
sebagainya. Kelompok sekunder dapat
dibagi dua yaitu : kelompok resmi (formal group) dan kelompok tidak resmi
(informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah kelompok tidak resmi tidak
berststus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) seperti lazim berlaku pada kelompok resmi.
2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagi dasar
untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya,
tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf klarifikasi, yaitu sederhana
dan yang kompleks. Masyarakat yang berada di antara keduanya daiabaikan
(Soerjono Soekanto, 1982 :190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis juga menjadi cirri dari bagian/kelompok-kelompok
masyarakat industri dan diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Laju pertumbuhan industri-industri berakibat memisahkan
pekerja dengan majikan menjadi lebih nyata dan timbul konflik-konflik yang tak terhindarkan, kaum pekerja membuat
serikat-serikat kerja/serikat buruh yang diawali perjuangan untuk memperbaiki
kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah kaum industralis mengganti tenaga
manusia dengan mesin.
Interaksi Antara Individu, Keluarga Dan Masyarakat
Seorang individu barulah individu apabila pola prilakunya
yang khas dirinya diproyeksikan pada suatu lingkungan social yang disebut masyarakat.
Gambaran mengenai relasi individu dengan lingkungan
sosialnya:
a) relasi individu dengan dirinya
b) relasi individu dengan keluarga
c) relasi individu denganlembaga
d) relasi individu dengan komunitas
e) relasi individu dengan masyarakat
f) relasi individu dengan nasional
PENDUDUK
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan menjadi dua:
-Orang yang tinggal di daerah tersebut
-Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ.
Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu
Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi,
dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat
dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Teori Kependudukan
Population perspekstif ialah suatu pandangan yang
berhubungan erat dengan informasi dasar akan teori-teori atau pandangan
bagaimana dunia berasimilasi secara demografi
Secara luas dalam hal ini dikenal adanya 2 doctrine :
I. Doktrin Pro –
Natalis
Masyarakat zaman dulu hanya menganut 1 paham yang
menginginkan keberadaan penduduk yang banyak sebagai generasi penggantiakibat
tingkat kematian yang telalu tinggi.
Plato dalam tulisannya “The Law” menekankan bahwa kestabilan
jumlah penduduk amat penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup manusia.
Zaman emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus
Caesar ditandai dengan penganut Doktrin Pro-natalis.
Dalam hal ini penduduk yang banyak mutlak harus
dipersiapakan untuk kesiapan angkatan perang yang akan menjamin keselamatan
emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman dahulu
atau paling kurang masih memiliki pemikiran tradisional.
II. Doctrine Anti –
Natalis
Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai
berkembang di Eropa Tengah, dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat.
Dewasa ini hampir semua negara berkembanng atau maju sudah
menganut doktrin Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan
ekonomi harus berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan
pertumbuhan ekonomi.
” Pandangan Maltus”
Thomas Robert Maltus (1798) seorang ahli di bidang ekonomi
yang juga seorang pendeta terkenal di Inggris. Maltus saat itu berpandangan
bahwa : penduduk memiliki kemampuan laur biasa untuk berkembang. Jika pertumbuhan penduduk tersebut tidak
dikendalikan maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16,
32, ……), sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola
hitung (1, 2, 3, 4, 5, …………)
Menurut Maltus ada 2 cara pengendaliannya, yaitu :
1.Positive Check :
yaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol
seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak
berperikemanusiaan.
2.Preventive Check : yaitu dengan pengekangan moral dalam
membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara yang dianjurkan adalah
dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP)
Maltus sendiri pada waktu itu konsekuen dengan apa yang
diucapkannya yaitu dengan menikah pada usia 35 tahun dan hanya punya 2
anak. Maltus sangat yakin bahwa secara
alamiah konsekuensi pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan adalah
kelaparan, alasannya adalah :
-Manusia memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan
tidak terbatas secara natural
-Sedangkan penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi
pertumbuahn penduduk.
-Pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menciptakan
pengangguran (unemployment)
Pendapt Maltus sendiri banyak mendapatkan sanggahan dari
berbagai pihak karena Maltus tidak mempertimbangkan kemajuan tekhnologi.
Paham Marvist
Karl Marvist dan Friedrich Engels (1834) adalh generasi
sesudah Maltus.
Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus,
karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia.
Dasar Pegangan Marvist adalah :
-Beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah
akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
-Beda pandangan Marvist dan Maltus adalah pada “Natural
Resource” tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan
penduduk.
Sumber : 1 2 3 4 5 6
Kebudayaan :
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah 3 hal aspek
kehidupan yang saling berkaitan. Penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu, sedangkan masyarakat menurut R.
Linton adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir
tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Ini berarti
masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada
masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena adanya penduduk.
Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kepadatan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi di negara berkembang
(merah) dibanding dengan negara maju (biru)
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk
dengan luas area dimana mereka tinggal.
Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas
muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol
dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik
berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk
tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara
negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan
Bangladesh.
[sunting] Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau
wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini
berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia
(cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal,
sedang penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam
kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah
dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir
menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua.
Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup
rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang
menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
[sunting] Pengendalian jumlah penduduk
Piramida penduduk yang menunjukkan tingkat mortalitas stabil
dalam setiap kelompok usia
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan
penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno
telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu
kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di
Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya ‘satu anak cukup’;
kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi,
pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib
Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang
dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung
bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan
tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
Sumber :
1. materi isd minggu ke 2
2. wikipedia budaya, masyarakat, penduduk.
ISD :
Pengertian
ISD adalah pengetahuan yg menelaah masalah2 sosial,
khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan
Teori2 (fakta, konsep, teori) yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi,
Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah) MK.
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan
pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk
melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan
penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan ,
sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Ruang Lingkup Studi ISD
ISD meliputi dua kelompok utama; studi manusia dan
masyarakat dan studi lembaga2 sosial. Yg terutama terdiri atas psikologi,
sosiologi, dan antropologi, sedang yg kemudian terdiri atas ekonomi dan
politik.
Sasaran STUDI ISD adalah aspek2 yg paling dasar yg ada dalam
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan masalah2 yg terwujud dari padanya.
Tujuan ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh wawasan yg lebih luas dan ciri2 kepribadian yg
diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dgn sikap dan tingkah laku
manusia dlm menghadapi manusia2 lain, serta sikap dan tingkah laku manusia2
lain terhadap manusia yg bersangkutan secara timbal balik.
Pokok Bahasan ISD
1. Pengertian, latar belakang serta ruang lingkup
pembahasan.
2. Sekilas tentang ilmu2 sosial, IPS, ilmu sosial, dan ISD.
3. Penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
4. Individu, keluarga, dan masyarakat.
5. Pemuda dan sosialisasi serta peranan pemuda dalam
pembangunan masyarakat.
6. Peranan pendidikan dlm pembangunan.
7. Warga negara dan negara.
8. Pelapisan sosial desa, kesamaan derajat.
9. Desa, masyarakat kota dan pembangunan pedesaan.
10. Kota, masyarakat kota, dan pembangunan perkotaan.
11. Pertentangan-pertentangan sosial.
12. Integrasi sosial dan integrasi nasional.
13. Pembangunan dan perubahan sosial.
14. Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar