NAMA : JHONATAN LIONY
KELAS : 1KA28
NPM : 18111183
Beberapa Teori kependudukan dalam Menunjang Suatu
Analisa Kependudukan
Berdasarkan
beberapa catatan kependudukan dunia, sejak tahun 1650 laju pertumbuhan penduduk
dunia meningkat dengan cepat, terutama di negara-negara eropa, USA, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan, dalam 2 abad jumlah penduduk bertambah 3 kali
lipat. Misalnya pada tahun 1650 jumlah penduduk berjumalah 113 juta jiwa dan
pada tahun 1850 menjadi 325 juta jiwa.
Untuk Asia dan Afrika dalam jangka
waktu yang sama jumlah penduduk menkadi 2 kali lipat, misalnya pada tahun 1650
jumlah penduduk 430 juta dan pada tahun 1859 menjadi 844 juta jiwa.
Dengan meningkatnya laju pertumbuhan
penduduk dunia menyebabkan jumlah penduduk menigkat dengan cepat dan dibeberapa
bagian dunia telah terjadi kemiskinan dana kekurangan pangan. Sehingga
muncullah para ahli kependudukan yang membedakan dalam 3 kelompok aliran, yaitu
:
A. ALIRAN MALTHUSIAN (Thomas
Robert Malthus)
Robert Malthus ini mengemukakan
beberapa pendapat tentang kependudukan, yaitu :
- Penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila
tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan sangat cepat dan memenuhi
dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi.
- Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan
laju pertumbuhan makanan jauh lebih lambat (deret hitung) dibandingkan
dengan laju pertumbuhan penduduk (deret ukur)
Menurut aliran ini pembatasan
pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Preventif Checks
(pengekangan diri)
* Moral restraint (pengekangan diri)
- mengekang nafsu seks
- tunda kawin
* Vice atau Kejahatan (pengurangan
kelahiran)
- pengguguran kandungan
- homoseksual
2. Positive Checks (lewat
proses kelahiran)
* Vice atau kejadian
(pencabutan nyawa)
- bunuh anak-anak
- bunuh orang cacat
- bunuh orang tua
* Misery (kemelaratan)
- Epidemi
- bencana alam
- peperangan
- kekurangan makanan
Kritik terhadap teori Malthus
Malthus tidak memperhitungkan
hal-hal sebagai berikut :
- kemajuan bidang transportasi yang dapat menghubungkan
satu daerah dengan daerah lain sehingga distribusi makana dapat berjalan
- kemajuan bidang teknologi, terutama bidang pertanian
- Usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan yang sudah
menikah
- fertilitas akan menurun apabila perbaikan ekonomi dan
standar hidup penduduk dinaikkan.
B. ALIRAN MARXIST (Karl &
F. Angel)
Aliran ini tidak sependapat dengan
Malthus (bila tidak dibatasi penduduk akan kekurangan makanan).
Menurut Marxist tekanan
penduduk di suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan,
tetapi tekanan terhadap kesempatan kerja (misalnya di negara kapitalis)
Marxist juga berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin
tinggi produk yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu diadakan
pembatasan penduduk.
(kedua aliran ini memiliki pendukung
yang sama banyak)
negara2 yang mendukung teori Malthus
umumnya adalah negara berekonomi kapitalis seperti USA, Inggrism Prancis,
Australia, Canada, dll
Sedangkan negara-negara yang
mendukung teori Marxist umumnya adalah negara-negara berekon0mi Sosialist
seperti Eropa Timur, RRC, Korea, Rusia dan Vietnam.
C. ALIRAN NEO-MALTHUSIAN
(Garreth Hardin & Paul Ehrlich)
Pada abad 20 teori Malthus mulai
diperdebatkan kembali. kelompok ini menyokong aliran Malthus, akan tetapi lebih
radikal lagi dan aliran ini sangat menganjurkan untuk mengurangi jumlah
penduduk dengan menggunakan cara-cara “Preventif Check” yaitu
menggunakan alat kontrasepsi.Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil
dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang
berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada
suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut
sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.
SUMBER :
http://tuloe.wordpress.com/2010/02/12/teori-kependudukan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar